Rabu, 27 April 2011

BODHIRAJA KUMARA SUTTA


Bhodiraja kumara sutta (M.II.III.85)

Tempat: Sumsumaragira
LB : Berkenaan dengan pangeran Bhodi yang memiliki pandangan bahwa kebahagiaan tidak dapat di capai melalui kebahagiaan tetapi kebahagiaan dapat dicapai melalui penderitaan. Pangeran Bhodi memuja telapak kaki SB.
Inti:
  1. SB menjelaskan tentang generasi yang akan datang akan memuja kaki SB bukan Dhamma.
  2. Kesejahteraan dan kebijaksanaan dicapai dengan kebajikan atau menanam kusala kamma bukan dengan memuja kaki SB.
  3. kebahagiaan ada dua yaitu; mental dan materi diperoleh dengan pelaksanaan Dhamma atau kusala Dhamma
  4. Bukan pencerapan dan bukan tidak pencerapan adalah suatu keadaan dalam menyelami Dhamma yang dilandasi keyakinan, semangat, perhatian, samadhi, panna, untuk merealisasikan Dhamma itu sendiri melalui abbinna.

Tiga perumpamaan :
  1. Sepotong kayu yang basah, lapuk terletak didalam air dgn kayu kering atau kayu api. Maksudnya: seorang siswa yang masih diliputi dengan kesenangan nafsu inderia dengan berusaha mencapai penerangan dan pengetahuan yang masih disertai kesedihan, ratap tangis, kesakitan, tidak akan mengakibatkan penerangan dan pengetahuan sempurna melainkan kelelahan dan sia².
  2. Sepotong kayu yang basah dan lapuk terletak diatas tanah kering jauh dari air dan kayu kering digosokkan maksudnya: seorang samana atau siswa yang berusaha memperoleh pengetahuan sempurna tetapi napsu indera belum ditinggalkan dengan tuntas maka yang didapatkan hanyalah kekecewaan dan sia²
  3. Sepotong kayu yang keri ng terletak diatas tanah kering jauh dari air dengan kayu kering digosokkan maksudnya: seorang samana atau siswa berusaha memperoleh penerangan dan pengetahuan sempurna dan telah meninggalkan semua kesenangan nafsu inderiya akan menghasilkan penerangan dan pengetahuan sempurna.

5 usaha yang memberikan inspirasi para B. untuk mencapai penerangan dan pengetahuan sempurna yaitu :
  1. memiliki keyakinan pd Sang Tathagata
  2. memiliki kesehatan yang baik
  3. memiliki kejujuran
  4. memiliki semangat yang tak mengendor
  5. memiliki pengertian muncul dan lenyapnya segala sesuatu yang tercipta.

Jadi orientasi dari “3” perumpamaan tsb adalah perbandingan antara batin dan jasmani. Pandangan ttg sukkha dpt dicapai melalui dukkha merupakan pandangan pangeran Bodhi yg mana termasuk pandangan salah.
Menurut SB. Pangeran Bodhi berpandangan demikian karena pangeran Bodhi belum mencapai keadaan batin tercapai, belum mencapai penerangan sempurna. Bagi SB (yg sudah mencapai penerangan sempurna) maka sukkha dapat melalui delapan jalan utama (Jalan Tengah)


BODHIRAJAKUMARA SUTTA (M.II.IV.85)

Dikotbahkan : SB kpd P. Bodhi di istana kokanada, taman rusa
Berkenaan  : Pangeran  Bodhi menyuruh Brahmana Sanjikaputta utk menemui SB dan mengajaknya makan diistana Pangeran Bodhi serta menyatakan : apakah bebas dari kesulitan, bebas dari penyakit, sehat & kuat ?
Intinya : SB menceritakan masa* beliau berkelana dlm mencari penerangan yg sempurna dari awal mulai jadi petapa, berguru smp pada pencapaian penerangan sempurna.
SB menjelaskan bahwa 5 cara usaha keras (padhaniya) agar  dpt mencapai tujuan tertinggi hidup suci yaitu :
1.      Ia mpy keyakinan kpd penerangan sempurna dari Tathagata.
2.      Ia memiliki daya tahan tubuh terhdp penyakit
3.      Ia tidak curang atau pendusta.
4.      Ia bersemangat dlm menyingkirkan adhamma dan dgn teguh memajukan Dhamma.
5.      Ia memiliki pengertian ttg muncul & lenyapnya serta menyelami membimbing pada penghentian penderitaan scr total.

1 komentar: